Amarah nayla


Suatu hari ada sediktit pertengkaran, waktu itu kuanggap itu hanya masalah sepele namun baginya itu bukan masalah kecil.
Iya aku hanya bisa menyikapinya dengan mudah tapi baginya itu sangat sulit.
Perbedaan yang membuat masalah ini semakin menjadi-jadi.

Namun... aku sedikit mengerti bahwa tidak semua perjalanan akan bejalan mulus.
Tidak semua kisah bisa berlangsung dengan indah.
Saat-saat masalah datang terkadang suasana manjadi tidak tenang,
Pertengkaranpun bisa dangan mudah terjadi, layaknya daun yang kering terbakar oleh api.

Sering kali perselisihan menjadi biang pertengkaran.
Bagiku tidak ada masalah yang serius jika semua diselesaikan dengan halus.
Namun untuk seorang yang kusayang. Ini menjadi masalah yang sangat sulit kuselesaikan.

Iyaaa.
Kerasnya wanita ditambah ego yang tinggi menjadikan aku sulit mengartikan semua yang dia inginkan.

Kuyakin aku akan tetap bertahan walau hati ini ingin sekali berpulang kemasa lalu disaat-saat aku sendiri tanpa dirimu.
Namun yang namanya cinta walau dibunuhpun dia akan tetap tumbuh.

Naylaaa...
kusayang cobalah mengarti bahwa tidak semua yang kau ingini aku bisa penuhi.
Walau begitu aku akan berusa demi hubungan ini.

Naylaaa bagaimanapun kita marah jangan pernah terbersit dalam hati untuk pisah.jika terucap dalam kata-kata. Aku mohon jangan sampai itu sampai kedalam hatimu.

Terkadang amarah bisa membuat kita gelap mata, namun pikirkan kita telah bersama jangan kita buang sia-sia semua yang kita perjuangkan.

Perihal perpisah mudah saja kita lakukan, mencari pengganti dari kita masing-masing.
tapi aku takut bila perpisahan terjadi,hubungan itu tidak akan sama seperti yang kita miliki.

Aku mohon teteplah bertahan walau sering kali badai menghampiri.
Kita akan melewati semua ini bersama.

Jika ditakdirkan kitakan berjodoh.
Maka pelajaran dari pertengkaran ini,akan menjadikan kita kuat dalam membangun masa depan.
Bertahanlah sebentar,nanti ada waktunya kitakan tau arti kedewasaan dalam menyikapi permasalah...

Kulepas senyum dan dia hanya bisa membalas dengan ringan dari bibir manis yang kutau masih ada emosi yang terpendam.
Kubiarkan dia diam agar hatinya sedikit tenang.

Akupun berlalu pulang meninggalkan dia sendiri, didalam ruang rumahnya.
Aku pamitpun dia hanya melihat dan tidak mengeluarakn sepatah katapun.
Kupahami amarahmu belum hilang tapi sedikit meredam.
Akupun terus beranjak pulang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senja bersama nayla