Senja bersama nayla

Menutup senja bersama adalah kebiasaan kami.
Menghabiskan waktu senja adalah momen yang paling indah.
Saking seringnya kami melewatkan senja berdua.
Hingga aku lupa dibalik kebersamaan akan ada perpisahan.

Pada saat itu ada satu
Senja yang seakan membuatku mengalir berpikir,
Tentang hilangnya senja disaat-saat aku masih ingin melihat keindahannya.

Kurenungkan bagai mana waktu telah merenggut keindahanya.
Menggalir berganti waktu fajar yang tak kalah indahnya,
Begitulah pikirku.

keadaan mungkin akan terus beganti, walau hati ingin sekali menetap disatu sisi.
tidak ada yang mampu menahan pergantian.

Kutatap seseorang disampingku, dia masih menikmati hilangnya senja yang akan diselimuti gelapnya malam, waktu itu.
Kutanyakan pada hati terlebih dahulu.

Apakah orang yang berada disampingku akan terus menemaniku diwaktu-waktu seperti ini. selamanya?

Setelah senja itu tidak terlihat lagi.gelap telah menyelimuti.
Kutatap bola matanya yang indah tidak kalah indah dari senja.

Kutanyakan padanya.

Suatu saat apakah yang mampu membuat kita berpisah?sontak dengan wajah yang sayu
Dia menatapku.hanya sebentar
setelah itu menunduk.seakan tidak mampu melihatku
Kulihat air matanya mengalir dari bola mata yang pana bagiku.sebab aku belum seutuhnya percaya bahwa kami akan selamanya berdua.

Kutanyakan lagi.
Jika suatu saat kita berpisah apakah yang menjadi penyebabnya.?

Waktu itu ada 3 perkara perpisahan yang kupertanyakan?
1. PERSELINGKUHAN?
2. KETIDAK COCOKKAN?
3. KEMATIAN?
saat itu aku memintanya mendevinisikan sakitnya perpisahan diantara 3 hal tersebut.

Dan dia mencaritakan semuanya.
Setelah dia bercerita dengan tetes air mata, disela-sela ceritanya kusuru dia berhenti bercerita, sebab kuyakin cerita itu mengandung luka baginya.

aku tidak ingin lagi melihatnya menangis.
Aku tidak ingin lagi menanyakan tentang hubungan kami bagaimana kami akan berpisah waktu itu.

Air mata itu cukup jelas memperlihatkan bagaimana kami akan dipisahkan.
Tidak jauh pikirku, kami akan dipisahkan oleh kematian.

Kututup pembicaraan.dan kami melanjutkan untuk pulang.walau rasa ragu masih menyelimuti hatiku waktu itu.
sedikit lega karna kumelihat tingkahnya setelah kupertanyakan tentang perpisahan.

Entah besok aku masih akan menjadi senja  baginya atau mungkin aku akan tergantikan oleh keindahan fajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senja bersama nayla